Farid Stevy, Sosok Dibalik Logo KAI



Mungkin bagi sebagian orang Farid Stevy Asta merupakan nama yang kurang populer, namun sosok inilah yang berada di balik terciptanya logo Kereta Api Indonesia (KAI) dan  Filosofi Kopi.

Farid Stevy Asta lahir di GunungKidul, 20 Oktober 1982 adalah salah satu seniman grafis dan lukis di Yogyakarta. Tak hanya berkiprah di dunia seni, ia juga menjadi vokalis sebuah band bernama FLSVT. Awal mula ia masuk ke bidang ini dikarenakan minatnya pada seni yang mengantarkannya memilih jurusan desain komunikasi visual di ISI Yogyakarta.

           Saat berkuliah, ia memulai dengan membuat street art dengan beberapa medium seperti poster, sticker, dan stensil. Kemudian pada tahun 2009, ia diundang oleh Biennale Jogja X-2009 untuk memamerkan karyanya “The Future Starts Now” di galeri. Dari situ, Farid berpikir bahwa karyanya ini bisa menghasilkan uang apalagi saat itu sedang terjadi booming art dan mulai aktif mengadakan pameran di galeri. Ini menyebabkan ia pindah haluan dari seni komunikasi visual menjadi seni desain. Saat kuliah ia juga mendirikan band bersama teman-teman kampusnya bernama Jenny, band ini merupakan pioner band rock dari Yogyakarta. Awalnya beranggotakan 4 orang, dan Farid sebagai vocalist. Namun, tahun 2011 Jenny ditinggal oleh 2 anggotanya dan meerubah nama menjadi Festivalist dan masih eksis sampai sekarang.

           Banyak prestasi yang sudah ia torehkan, antara lain tahun 2011 mengadakan pameran bernama “URGNT SLNC URGNT SNDS” berkolaborasi dengan Deus Ex Machine di Bali. 2012. Dengan tema “GDRS GTH” atau godres getih (tetesan darah) bersama Deus Ex Machine kembali di Jakarta. Tahun 2013 mengadakan pameran tema “Bahagia itu Sederhana” di Kendra Gallery, Bali. Prestasinya sebagai desaigner grafis yang paling mentereng adalah terpilihnya hasil karyanya sebagai logo PT KAI, ia mengikuti sayembara logo PT KAI dan mengalahkan sekitar 2800 logo desaigner lainnya. iapun berhak memperoleh hadiah 200 juta atas kemenangannya tersebut.

            Beliau juga merupakan sosok dibalik terbentuknya logo filosofi kopi. Mulanya ia dihubungi oleh Angga Dwimas Sasongko untuk mendesign logo yang akan digunakan untuk film filosofi kopi. Namun, sekarang logo tersebut juga dipakai di beberapa merchandise seperti kaos, cangkir, dan tas kanvas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KASUS UU ITE